Infoceam-id - Seperti yang sudah kita ketahui, tata surya kita merupaka salah satu dari sekian banyak tata surya lain yang berada dalam galaksi spiral bernama Milky Way, atau lebih kita kenal dengan nama Bima Sakti. Tunggu sebentar! Bima Sakti merupakan galaksi spiral? Bagaimana para astronom bisa tahu hal tersebut? Padahal kita berada dalam galaksi kita sendiri?
Galaksi Bima Sakti. Image: peda.net |
Untuk memperkirakan bentuk galaksi kita sendiri perlu kita analogikan seperti sebuah ruangan. Dimana kita terkunci didalamnya. Apakah dengan kita terkunci dalam sebuah ruangan kita tidak dapat mengetahui bentuk luar ruangan tersebut? Dengan mengukur serta menghitung setiap sudut ruangan kita dapat kuang lebih mengetahui beberapa bentuk ruangan yang kita tempati. Dengan faktor itulah astronom dapat memperkirakan dan menentukan bentuk dari galaksi kita walau belum pernah sekalipun melihat wujud Milky Way sebenarnya.
Baca Juga: Perkembangan Roket Dari Masa ke MasaPara astronom dapat memperkirakan dengan bagaimana sebuah bintang berkelompok, sehingga dapat disimpulkan bahwa tata surya kita berada dalam lengan Orion dari galaksi Bima Sakti, yang diperkirana berjarak sekitar 26000 tahun cahaya dari pusat galaksi.
Lalu mengapa para astronom dapat seyakin itu mengungkapkan bentuk spiral galaksi Bima Sakti? Para ilmuan tak hanya memperkirakan dari dalam saja, melainkan juga menggambarkannya dari ciri-ciri yang diamati dari galaksi spiral lain Namun, mungkinkah kita dapat menjelajahi Alam Semesta ini lebih jauh lagi? mungkin untuk keluar dari dalam Bima Sakti? atau mungkin hanya sekedar keluar dari tata surya ini? biarlah waktu yang menjawab. (Ard)
Hahahahaha :D baru tau saya...
ReplyDeleteItulah yang menjadi misteri para astronom apalagi ane yang ngga tau apa-apa wkwk
ReplyDeleteDengan perkembangan zaman bisa jadi nanti ada yang bisa menjelajah angkasa lebih jauh lagi...
ReplyDeleteIlmu itu bersifat tentatif, sekarang dianggap benar suatu saat nanti dianggap salah, bahkan terkekesan lucu dan menggelikan. Sekarang, bicara astronomi hanya NASA yang paling dijadikan rujukan, meski kami yang Muslim ketika membandingkan dengan Al Quran, pendapat NASA menggelikan.
ReplyDelete