Berakhirnya Riwayat Suatu Bintang di Alam Semesta

Infocean-id - Kita tahu, bumi kita mengorbit pada sebuah bintang di tata surya yang kita sebut matahari. Mataharilah yang menerangi kehidupan di Bumi, yang membantu berbagai macam aktivitas manusia seperti menjemur pakaian, membangkitkan panel surya, hingga menerangi setiap langkah manusia menjalani aktivitas setiap harinya, demi hidup yang lebih baik di masa depan. Sorry, kalo bahasa admin berat banget :v.
Suhu permukaan matahari sekitar 5800 kelvin, sedangkan intinya mendekati 15,7 juta kelvin. Images: sciencemag.org
Ya intinya gitu. Pernah nggak sih, Aganz berfikir, apakah matahari suatu saat nanti akan menemui ajalnya? Hmmm. Jawabannya adalah, Ya. Nyatanya di alam semesta ini, semua yang telah tercipta, pada akhirnya juga akan mengalami kematian. Begitu pula dengan bintang.

Berakhirnya Riwayat Suatu Bintang di Alam Semesta bisa berbeda-beda, tergantung seberapa besar massa yang dimiliki suatu bintang. Akhir dari sebuah bintang bisa dibagi menjadi 3, yaitu Katai Putih, Bintang Neutron, dan Blackhole.

1. Katai Putih (White Dwarf)
Katai putih maasih bisa menyala walau tidak terang hingga 10 milyar tahun. Images: amazine.co.
Bintang katai putih sering juga disebut katai degenerasi, yaitu bintang berukuran kecil yang sudah tidak lagi menghasilkan sinarnya. Ini adalah tahap evolusi terakhir bintang yang memiliki ukuran kecil hingga menengah (seperti matahari). Peristiwa berubahnya sebuah bintang menjadi katai putih diawali dengan habisnya bahan bakar utamanya, hidrogen. Karena hidrogen telah habis, maka tidak akan terjadi reaksi fusi nuklir yang merubah hidrogen menjadi helium. 
Reaksi fusi nuklir merupakan proses penggabungan inti atom untuk membentuk unsur yang lebih berat. Elektron dari unsur hidrogen terlepas karena suhu yang tinggi di dalam inti matahari, sehingga menyisakan inti hidrogen dengan satu proton. Karena tekanan yang tinggi, membuat proton bergerak dengan kecepatan tinggi, dan  bertabrakan, sehingga membentuk unsur helium.
Sebuah bintang akan melakukan reaksi fusi nuklir dan menghasilkan energi serta tekanan keluar, namun tekanan keluar tersebut masih bisa diimbangi dengan adanya gaya gravitasi. Namun, ketika suatu bintang sudah tidak melakukan reaksi fusi nuklir, maka seluruh materinya akan tertarik menuju inti, dan bintang tersebut akan memadat. Dimana massanya hampir sama dengan matahari, namun hanya memiliki volume sebesar bumi.

Katai putih diperkirakan akan berumur sekitar 10 milyar tahun, sebelum akhirnya katai putih akan padam, mendingin, dan benar-benar mati menjadi katai hitam. Diperkirakan, waktu yang diperlukan untuk mengubah katai putih menjadi katai hitam lebih lama dari umur alam semesta itu sendiri, yaitu sekitar 13,8 milyar tahun.

2. Bintang Neutron
Bintang neutron
Massa sesendok bintang neutron dapat melebihi sebuah gunung. Images: scienceblogs.com.
Biasanya reaksi fusi nuklir pada pembentukan inti karbon, namun kalo massa yang dimiliki bintang cukup besar, akan terjadi reaksi lanjutan yang mengubah karbon menjadi unsur yang lebih berat lagi, yaitu oksigen. Pemampatan akan terus terjadi. Dan ketika karbon telah habis, maka akan terjadi reaksi fusi nuklir kembali yang membentuk unsur yang lebih berat lagi seperti silika, hingga besi.

Ketika bintang membentuk unsur besi, bintang akan terlihat seperti berlapis-lapis, Sementara di inti terjadi pembentukan unsur logam di kulit terluar terjadi pembentukan helium. Ketika terbentuk inti besi, dan massa bintang telah melewati batas tertentu, kondisi binntang akan semakin memampat karena tidak ada energi yang mampu melawan gaya gravitasi bintang itu sendiri sehingga bintang tersebut akan runtuh.

Ketika bintang berada dalam masa pengerutan, suhu di inti akan menjadi semakin panas, hingga energi foton mampu membelah inti besi menjadi helium. Proton akan lepas meninggalkan neutron untuk bertemu elektron kembali, dan pembentukan neutron itulah yang memicu terciptanya sebuah ledakan untuk melawan keruntuhan sebuah bintang, peristiwa itulah yang disebut sebagai supernova. Sisa dari ledakan tersebut akan menyisakan inti bintang hasil peluruhan, yang disebut bintang neutron

3. Blackhole (Lubang Hitam)
blackhole atau lubang hitam
Blackhole akan menelan segala sesuatu yang berada di sekitarnya, termasuk cahaya. Images: space.com.
Beda jadinya kalo bintang memiliki massa yang sangat besar.Apabila massa bintang sangat besar, maka gravitasi yang dimilikinya juga akan sangat besar, sehingga proses pengerutan akan terus terjadi. Ketika ledakan inti neutron tidak dapat menahan keruntuhan bintang, bintang akan semakin mampat hingga akhirnya tertelan gravitasinya sendiri. Gravitasi dari inti bintang tersebut akan terus-menerus menarik segala sesuatu yang berada di sekitarnya. Itulah yang sering kita sebut sebagai Blackhole atau lubang hitam

Itu dia ketiga fase kematian dari sebuah bintang di alam semesta yang menandai Berakhirnya Riwayat Suatu Bintang di Alam Semest. Kalo Aganz ada yang belum paham bisa tanyakan di kolom komentar, pasti senantiasa admin jawab hehehe. Kalo ada usulan artikel apa yang harus admin buat selanjutnya bisa sampaikan di kolom komentar di bawah ini. Terimakasih bagi aganz-aganz yang udah baca, semoga bermanfaat. (Ard)
Previous
Next Post »

3 comments

'No live link in this comment field'
EmoticonEmoticon