Infocean-id - Apa itu twin pradox? Apa itu dilatasi waktu? lalu apa hubungan antara twin paradox dan dilatasi waktu? Bagi kalian yang udah paham salah satu dari itu, bakal mudah untuk mempelajari salah satunya lagi, tapi kalo belum paham, Santai. Admin akan jelaskan serinci-rincinya dan se valid-validnya hehehe.
Film bertemakan perjalanan antariksa. Kalo kamu sudah nonton pasti kamu tahu tentang twin paradox ini (mungkin) hehe. Sebenarnya, twin Paradox itu merupakan sebuah eksperimen bayangan dalam relativitas khusus, yang menyangkut mengenai dilatasi waktu, seperti yang terjadi dalam film Interstellar.
Sebelum membahas twin paradox, kita kenalan dulu dengan yang namanya dilatasi waktu. Dilatasi waktu merupakan peristiwa dimana terdapatnya perbedaan kecepatan waktu pada suatu kejadian yang diamati oleh dua pengamat yang berada pada medan grafitasi yang berbeda. Dilatasi waktu sering juga disebut sebagai pemelaran waktu, yang terjadi akibat dari teori relativitas khusus yang pernah dikemukakan oleh Albert Einstein dimana ada dua orang pengamat, dan salah seorang pengamat akan mendapati bahwa waktu yang dialaminya terasa lebih cepat dari pengamat lain yang bergerak relatif terhadapnya.
Gerak relatif berarti gerak suatu benda yang relatif atau bergantung pada tinjauan salah satu pengamat
Dalam film Interstellar terlihat bahwa waktu yang dialami seorang astronot yang pergi menjelajah luar angkasa, akan jauh lebih lama dibandingkan apa yang dirasakan astronot tersebut. Bingung? Simplenya, 1 jam yang dirasakan penjelajah luar angkasa bisa serassa bertahun-tahun di Bumi. Kok bisa? Ya, itu yang dinamakan dilatasi waktu. Dan itulah penyebab terciptanya Paradoks kembar.
Paradoks kembar menerangkan, dimana seorang dari sepasang saudara kembar melakukan perjalanan antariksa mendekati kecepatan cahaya (1.080.000.000 km/jam), dan saat kembali, dia akan mendapati saudara kembarnya yang ada di bumi terlihat jauh lebih tua darinya.
Paradox kembar ini nggak sembarangan tercipta. Paradox kembar pernah diuji melalui eksperimen Hafele-Keating pada tahun 1971, dengan menggunakan 12 buah jam atom cesium. 4 buah jam atom cesium diletakan di pangkalan Naval Observatory di Washington D.C., 4 diletakan di atas pedawat jet yang menuju ke arah timur, dan empat lagi diletakan di atas pedawat jet yang menuju ke arah barat. Dan karena kecepatan pesawat jauh lebih kecil dari kecepatan cahaya, efek dilatasi waktu akan hampir tidak terlihat apabila menggunakan objek manusia. Namun, karena jam atom cesius memiliki ketelitian hingga 0,000000009 detik. Efek dilatasi waktu akan terdeteksi.
Dari eksperimen itu diketahui bahwa jam yang terbang ke arah timur mengalami perlambatan waktu sebesar 29 nanosekon dari jam yang berada di bumi. Sedangkan jam yang berada di pesawat yang mengarah ke barat mengalami perlambatan waktu 273 nanosekon. Dari eksperimen terbukti bahwa semakin cepat kita bergerak, akan semakin lambat waktu yang kita alami. Dan Dilatasi waktu atau pemelaran waktu terbukti benar-benar terjadi, sekaligus memecahkan teori bahwa waktu adalah konstan yang tidak dapat dipercepat dan tidak dapat pula diperlambat.
Selain itu, teori dilatasi waktu dibuktikan juga dengan adanya eksperimen, dimana dua orang astronot NASA yang mana adalah saudara kembar, Scott dan Mark Kelly menjadi buktinya. Scott Kelly dikirim ke ISS untuk mempelajari bagaimana hidup di luar angkasa dalam jangka waktu yang panjang, seperti misi ke mars. Setelah selama hampir 1 tahun hidup di ISS (International Space Station), tepatnya selama 340 hari, Scott Kelly pulang ke bumi, dan mendapati saudara kembarnya Mark Kelly, yang juga bekerja di NASA, terlihat lebih tua darinya.
Gimana? udah paham belum? bagi yang belum tahu memang harus mempelajari pelan-pelan. Kalo ada yang masih bingung, bisa langsung tulis pertanyaan kalian di kolom komentar, dan akan senantiasa admin jawab. (Ard)
Paradox kembar ini nggak sembarangan tercipta. Paradox kembar pernah diuji melalui eksperimen Hafele-Keating pada tahun 1971, dengan menggunakan 12 buah jam atom cesium. 4 buah jam atom cesium diletakan di pangkalan Naval Observatory di Washington D.C., 4 diletakan di atas pedawat jet yang menuju ke arah timur, dan empat lagi diletakan di atas pedawat jet yang menuju ke arah barat. Dan karena kecepatan pesawat jauh lebih kecil dari kecepatan cahaya, efek dilatasi waktu akan hampir tidak terlihat apabila menggunakan objek manusia. Namun, karena jam atom cesius memiliki ketelitian hingga 0,000000009 detik. Efek dilatasi waktu akan terdeteksi.
Dari eksperimen itu diketahui bahwa jam yang terbang ke arah timur mengalami perlambatan waktu sebesar 29 nanosekon dari jam yang berada di bumi. Sedangkan jam yang berada di pesawat yang mengarah ke barat mengalami perlambatan waktu 273 nanosekon. Dari eksperimen terbukti bahwa semakin cepat kita bergerak, akan semakin lambat waktu yang kita alami. Dan Dilatasi waktu atau pemelaran waktu terbukti benar-benar terjadi, sekaligus memecahkan teori bahwa waktu adalah konstan yang tidak dapat dipercepat dan tidak dapat pula diperlambat.
Mark Kelly dan Scot Kelly. Image: theverge.com. |
Gimana? udah paham belum? bagi yang belum tahu memang harus mempelajari pelan-pelan. Kalo ada yang masih bingung, bisa langsung tulis pertanyaan kalian di kolom komentar, dan akan senantiasa admin jawab. (Ard)
apakah twin paradox hanya bisa terjadi antara orang yang tinggal di bumi dengan orang yang berada di pesawat menuju objek tertentu dgn kecepatan tertentu? apakah bisa terjadi antara orang di bumi dimana satu orang selalu beraktifitas di dalam ruangan sementara yang lain selalu bepergian di luar ruangan? terima kasih
ReplyDeleteDimanapun di alam semesta ini twin paradox bisa terjadi. Yang pasti, salah satunya mesti bergerak relatif terhadap pasangan kembarnya tadi. Semakin cepat bergerak, semakin besar dilatasi waktunya relatif terhadap yg diam.
DeleteUntuk orang di luar ruangan yg bergerak tentu akan mengalami dilatasi waktu relatif terhadap orang di dalam ruangan, tapi sangat kecil sekali nilainya kalo bergerak misalnya dgn jalan kaki, maupun kendaraan bermotor konvensional.
iya, twin paradox cuma bisa terjadi antara orang yang tinggal di bumi (diam) dengan orang yg bergerak dengan kecepatan tinggi (atau mendekati kecepatan cahaya). Sebenarnya, relativitas waktu itu selalu ada dalam kehidupan, cuma kita nggak sadar aja. Karna kita bergeraknya dalam kecepatan jauuuuuh sekali di bawah kecepatan cahaya (1,08 milyar km/jam), jadi dilatasi waktunya nggak bakalan kerasa. Contohnya ada di pesawat jet di atas, dilatasi waktu yang disebabkan bahkan hanya selisih beberapa nanosekon saja.
ReplyDelete