Banyak yang Salah Mengenai Tempat Terpanas di Bumi, Berikut Penjelasannya

Pernahkah anda perfikir dimanakah tempat terpanas di permukaan bumi? Apakah di Arab Saudi? Gurun Sahara? Death Valley California? Atau tempat-tempat lain yang terkenal di dunia. Ternyata tempat-tempat tersebut bukanlah tempat terpanas di dunia.
Tempat terpanas di dunia terdapat di negara yang terletak di timur tengah, yaitu negara Iran. Yups, timur tengah memang identik dengan cuaca dan iklim yang panas. Meskipun demikian Iran bukanlah negara yang memiliki rekor sebagai negara terpanas di dunia. Namun tahukah kamu di negara Iran terdapat suatu tempat yang tercatat sebagai tempat paling panas di bumi. Tempat tersebut adalah gurun Dasht-e Lut atau dalam Bahasa Persia artinya “Gurun Kekosongan”. Dasht-e Lut merupakan gurun garam besar di Provinsi Kermin, Iran dan merupakan gurun terluas ke-25 di dunia. Gurun Lut sudah diakui oleh UNESCO World Herritage Site sebagai tempat terpanas pada tanggal 16, Juli 2016. Permukaan pasirnya memiliki suhu yang sangat panas dan tercatat secara ilmiah pada tahun 2005 yaitu 70.7 °C (159 °F).
Gurun Dasht-e Lut
Gurun Dasht-e Lut. Image : Wikipedia.org
Dengan suhu sepanas itu tidak ada makhluk hidup yang mampu beradaptasi dengan Gurun Lut. Bahkan tumbuhan kaktus dan bakteri pun tidak mampu beradaptasi dengan Gurun Lut ini, jadi tidak heran jika gurun ini disebut “Gurun Kekosongan”. Ada sebuah penelitian yang dilakukan di Gurun Lut terkait sebotol susu. Para ilmuan menemukan bahwa di Gurun Lut, susu tidak dapat basi karena bakteri tidak dapat hidup dalam panas berlebih seperti itu. Untuk membuktikan ini mereka meletakkan susu terbuka di Gurun Lut dan saat mereka kembali, mereka menemukan bahwa susu itu masih segar. Menurut wikipedia, bagian terpanas dari Gurun Lut adalah Gandom Beryan, sebuah dataran tinggi besar tertutup lava gelap. Menurut legenda setempat, nama Gandom Beryan atau dalam Bahasa Persia artinya “Gandum Panggang" berasal dari kecelakaan di mana terdapat berton-ton gandum yang ditinggal di padang pasir yang kemudian hangus terbakar oleh terik matahari dalam beberapa hari saja.

Ada beberapa faktor yang membuat Gurun Lut sangat panas. Faktor paling utama adalah rendahnya curah hujan dan minimnya tumbuhan di Gurun Lut ini, sehingga kondisinya menjadi sangat tandus dan terik. Kemudian Gurun Lut memiliki permukaan yang berbatu sehingga panas sinar matahari sangat mudah diserap namun sangat sedikit yang dipantulkan kembali, hal ini didukung pula oleh warna coklat gelap pada tanah pada Gurun Lut ini. Semakin gelap warna tanah pada suatu tempat maka semakin panas pula suhu pada tempat tersebut.
Permukaan Gurun Dasht-e Lut yang Berbatu
Permukaan Gurun Dasht-e Lut yang Berbatu. Image : theiranproject.com
Namun karena terlalu banyak faktor suhu di Gurun Lut masih sering berubah-ubah tiap tahunnya meskipun tidak terlalu signifikan. Lalu bagaimana para ilmuan mengukur suhu Gurun Lut yang memiliki suhu ekstrim? Para ilmuan menggunakan modul pengukuran spektroradiometer atau bahasa kerennya MODIS (Moderate-Resolution Imaging Spectroradiometer) yang terpasang pada perangkat satelit “Aqua” dan "Terra" milik NASA. Cara kerja pengukuran MODIS yaitu dengan menggunakan sinar infamerah untuk memetakan suhu di bumi, meskipun area yang diukur sulit dijangkau oleh manusia. Namun tingkat ketelitian MODIS pada satelit NASA tersebut masih berada pada tingkat ketelitian per km² belum m², tetapi hal ini sudah luar biasa teliti dibandingkan dengan satelit cuaca konvensional.

Jadi, kesimpulannya adalah tempat terpanas di bumi tidak terletak di Gurun Sahara atau Death Valley, tetapi tempat terpanas di bumi terletak di Dasht-e Lut di Iran! Demikian artikel dari saya, semoga bermanfaat bagi kita semua :D
Previous
Next Post »

3 comments

  1. Nice artikel mas bermanfaat infonya

    ReplyDelete
  2. waduh, gak kebayang deh klo Suhunya segitu, di jakarta aja udah panas apalagi di sana :D BTW Orang" sana kuat" ya

    ReplyDelete
  3. Mantap artikelnya buat referensi ane

    ReplyDelete

'No live link in this comment field'
EmoticonEmoticon